
Jambi. Sinergritas.com
Menyikapi polemik yang ada saat ini terkait kemacetan lalulintas yang ada Di SPBU kota Jambi dalam pengisian bahan bakar solar , serta kelangkaan bahan bakar , maka Walikota Jambi Syarif Fasha mengadakan rapat bersama stokholder Mengenai angkutan batu bara atau beroda enam, Di Aula BKPSDMD kota Jambi Kamis (31/03/22).
Dalam rapat koordinasi ini melibatkan semua unsur seperti pemilik-pemilik SPBU, Hiswana Migas, Pihak Kepolisian, Pertamina, Dinas Perhubungan.
Untuk mekanisme penjagaan, nantinya akan ada tim gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan Dishub diatur dalam tiga sif.
Mereka mengawasi, baik kerja si operator ataupun antrean truk-truk. Sebab, antrean atau parkir truk hanya diperbolehkan di areal SPBU. Jika di luar itu, maka bisa saja dipinta putar balik. Jika tetap ngotot, maka ada sanski tilang.
Ini karena banyak keluhan, menumpuknya truk-truk. Juga membuat warga Kota Jambi tidak kebagian solar. Ditambah lagi, banyak truk yang modifikasi ukurang tangki. Pertamina tidak tambah kuota solar,” kata Fasha.
Fasha juga menyampaikan adapun tujuan sosialisasi untuk menyatukan persepsi bagaimana mengatasi kemacetan-kemacetan lalu lintas yang ada di setiap SPBU di Kota Jambi dan kelangkaan solar karena mobil-mobil besar yang masuk ke Kota Jambi.
“Hasil keputusan bahwa kita tidak membatasi mobilnya, tetapi membatasi penjualan minyak solar kepada mobil-mobil khusus seperti mobil angkutan batu bara dan mobil sawit. Berapa besarnya kita proyeksikan menjadi 30 liter per mobil, Antrian juga tidak boleh keluar SPBU
untuk mengantisipasi pemakaian pada kendaraan solar milik masyarakat Kota Jambi tidak bisa terlayani dengan maksimal,” tambahnya.
Rapat koordinasi hari ini koordinasi dengan Pemkot, TNI, dan Polri karena akan diterjunkan personil ke setiap SPBU untuk menjaga dan mengawasi pendistribusian oleh operator. Jangan sampai operator yang peraturannya hanya memberikan 40 liter.
Terkait kendaraan esensial dengan non esensial yaitu kendaraan yang di jatah yaitu mobil batu bara dan mobil sawit. Tidak ada larangan, BBM solar tetap diberikan tetapi dibatasi.
Kemudian Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi SIK menambah kan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi atas kegiatan tersebut.
Mobil angkutan Sembako, mobil angkutan ternak, mobil angkutan hasil-hasil pertanian, mobil ekspedisi, dan lain sebagainya diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Bahkan, jika nantinya ada SPBU yang nakal, wali kota Jambi memberi teguran atau meminta agar Pertamina menghentikan pasokan solar ke SPBU tersebut.
Dirlantas Polda Jambi menjelaskan hasil dirapatkan hari ini juga untuk membiasakan para sopir truk agar tidak mengisi minyak berlebihan di SPBU Kota Jambi. Sehingga harus dimitigasikan,”ujarnya.
Berdasarkan dari rapat ini hanya lima SPBU Kota Jambi mobil batu bara hanya sampai 40 liter di bolehkan untuk mobil batu bara.
Hal ini dikarenakan ada lima titik pengisian minyak khusus untuk mobil batu bara karena sesuai dengan kebutuhan.
“kemudian ini juga mobil batu bara Kota Jambi perlintasan untuk SPBU khusus nya di 5 lokasi yakni di pom bensin pal x, lingkar selatan,Bagan Pete,simpang gado gado, Talang Bakung pungkasnya
Turut hadir dalam kegiatan ini wali kota Jambi Fasha, Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi SIK, Ditreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Christian Tory,, Kasatlantas Polresta Jambi Kompol Aulia Rahmad, TNI,Kejari dan Wakil Ketua DPRD kota Jambi seluruh anggota perwakilan dari pom bensin khusunya di kota Jambi dan para OPD terkait(*/red)